Oleh: Dwitya
Sobat Ady Dharma
Hakikatnya anak berbakat merupakan anak yang dapat membuktikan kemampuan
berprestasi tinggi dalam berbagai bidang tertentu seperti intelektual, maupun
akademik spesifik. Anak berbakat memiliki beberapa karakteristik potensi yang
apabila dikembangkan optimal akan memberikan kebermanfaatan bagi diri sendiri
dan orang lain. Ironisnya, kemampuan luar biasa yang dimiliki belum tentu
disertai perkembangan emosi yang tinggi. Anak berbakat seringkali menunjukkan
harapan yang tinggi terhadap dirinya maupun orang lain dan tidak disertai
dengan kesadaran diri. Maka tidak jarang membawa dirinya menjadi frustrasi
apabila mengalami kegagalan. Apabila hal tersebut tidak diakomodasi, maka
perilaku bermasalah akan muncul.
Kemampuan kognitif yang tinggi dan persepsi masyarakat yang menganggap
anak berbakat sebagai anak unggulan kadang menyebabkan ia cenderung
perfeksionis. Hal ini menyebabkan munculnya karakteristik yang tampak dalam
segi sosialnya, seperti sensitif, kemampuan sosial yang kurang, cepat
tersinggung, merasa dikucilkan teman-temannya, dan kurang dapat bergaul dengan
teman sebaya. Apalagi dengan bermunculan RSBI/SBI yang dirasa kurang cocok
dengan sistem kultur indonesia, anak berbakat akan semakin terisolasi dari
lingkungan sosial.
Padahal, kemampuan sosial merupakan hal yang sangat penting. Manusia
pasti akan membutuhkan orang lain, baik untuk pekerjaan, bertahan hidup, dan
untuk dirinya sendiri. Di dalam beberapa pekerjaanpun manusia dituntut untuk
mampu bekerja dalam tim dan tidak bekerja secara individual. Untuk itu seorang
anak berbakat harus dibekali kemampuan bekerjasama yang memadai.
Penerapan pendidikan bagi anak berbakat seharusnya dapat memfasilitasi
mereka akan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan sosial sehingga diharapkan
dapat berinteraksi dengan individu lain dan bermanfaat bagi lingkungan.
Pendidikan yang seringkali terlalu eksklusif dan mengakibatkan mereka tidak
mampu mengimplementasikan sepenuhnya pengetahuan yang didapat di sekolah harus
diminimalisasi. Merujuk pada realitas di atas, maka pendidikan bagi anak
berbakat seharusnya dapat berperan aktif dalam mengembangkan aspek sosialnya
sehingga potensi yang ada dapat digunakan bagi kemaslahatan masyarakat.