Harapan besar yang
disampirkan kepada Perguruan Tinggi dapat menjadi semangat bagi kampus untuk
menghasilkan lulusan yang memahami keanekaragaman budaya dan berkarakter
profetik, sekaligus menjadi beban yang sangat besar apabila perguruan tinggi
tidak mampu memfasilitasi para mahasiswa, terutama bagi mahasiswa yang masih
terperangkap dalam primordialisme. Tantangan ini berupa tidak luwesnya lulusan dalam
merespon perbedaan, mudah curiga, kepekaan yang kurang kepada lingkungan dan tidak
mampu memberikan apresiasi pada perbedaan sehinga cenderung subjektif.
Tantangan ini wajar terjadi karena kampus sebagai tempat penggodokan para
mahasiswa tidak hanya memproses mahasiswa menjadi pribadi yang cerdas, namun
juga menjadi pribadi unggul yang berkarakter mulia.
Tulisan lengkap dapat dilihat dalam buku ini (dicetak terbatas);