Jumat, 16 September 2016

KETIDAKBERDAYAAN LOGIKA



Dalam sebuah mata kuliah logika, kita mempelajari metode induksi sebagai  salah satu metode cara mendapatkan kebenaran. Induksi adalah cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus khusus. Penalaran ini dimulai dari fakta-fakta yang bersifat khusus kemudian diakhiri dengan peryataan yang bersifat umum. 

Apabila kita berpikir dengan serampangan, metode inilah yang seringkali membuat kita melakukan justifikasi tanpa berpikir jauh. Misalnya, (A) Nanas rasanya asam, (B) Belimbing rasanya asam, (C) Mangga rasanya asam. Kesimpulannya, semua buah rasanya asam. Dari semua premis tersebut, kesimpulan yang diambil adalah benar. Akan tetapi, apakah semua buah rasanya asam? Tentu saja tidak.

Logika memang bertujuan membantu berpikir lurus, efisien dan tepat untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Akan tetapi, kita terkadang melupakan metode-metode lain dan hanya percaya pada satu sudut pandang saja. Perilaku seperti ini yang sering dilakukan oleh media-media zaman sekarang untuk menggiring opini publik.
Bagi saya ini tidak adil.

Tidak ada komentar:

school mapping hazard mutlak disosialisasikan kepada penyandang disabilitas di daerah rawan bencana

Satu dari lima prioritas pelaksanaan kegiatan dalam Kerangka Kerja Hyogo (HFA) pada tahun 2005-2015 adalah membangun bangsa dan masyarakat...