Minggu, 23 Agustus 2020

Berkebun dengan Teman Disabilitas (PART 1)

 

 

Berkebun bagi orang awas akan menjadi kegiatan yang menyenangkan, tapi belum tentu bagi tunanetra. Bagi tunanetra, kegiatan berkebun akan menjadi kegiatan yang membingungkan, berbahaya, apalagi bagi mereka yang belum memiliki kemampuan Orientasi dan Mobilitas yang mumpuni.

 

Berikut ini akan disampaikan cara pendampingan yang tepat apabila kamu bertugas sebagai pendamping tunanetra ketika sedang berkebun:

 

1.       Pahami etika membuat kontak (basic technique): perhatikan bagaimana cara membuat kontak, misalnya dengan menepuk pundak, menyentuh punggung tangan, maupun dengan memperkenalkan diri secara lisan. Perhatikan juga teknik berjalan dengan pendamping awas, misalnya teknis berjalan di jalan yang sempit (sebagai contoh berjalan di pematang), naik tangga, maupun teknik menuntun penyandang untuk duduk.

 

2.       Pahami cara membantu: minta izinlah untuk membantu, apabila penyandang tunanetra tidak ingin dibantu, pendamping awas cukup mengawasi. Baru ketika sedang dalam kondisi yang membahayakan, pendamping awas  segera bertindak secara cepat untuk meminimilasi risiko. Dalam kondisi tertentu, apabila tunanetra ingin berjalan sendiri tanpa pendamping awas, perhatikan apakah penyandang tunanetra dapat melakukan trailing atau tidak, melakukan upper hand & lower hand dengan baik atau tidak, serta teknik locating lost object.

 

3.       Apabila penyandang tunanetra sudah terbiasa melakukan direction taking, perhatikan posisi benda yang ada di sekitar kebun. Jangan merubah posisi benda tanpa memberitahu penyandang tunanetra. Hal ini bisa sangat berbahaya ketika ada yang memindahkan barang/ benda yang dikenali, apalagi ketika penyandang tunanetra berada dalam medan yang tidak rata.

 

4.       Perhatikan instruksi yang kita ucapkan. Jangan pernah memberikan instruksi dengan kalimat yang ambigu, misal di sana, di sini. Jelaskan dengan detail dan nyata.

 

5.       Gunakan alat pelindung diri, misal sarung tangan, sepatu booth, maupun topi. Kita tidak akan pernah tahu kejadian yang akan menimpa ketika sedang berada di kebun.

 

Untuk tips lain, akan saya sampaikan di part 2. Salam.

Tidak ada komentar:

school mapping hazard mutlak disosialisasikan kepada penyandang disabilitas di daerah rawan bencana

Satu dari lima prioritas pelaksanaan kegiatan dalam Kerangka Kerja Hyogo (HFA) pada tahun 2005-2015 adalah membangun bangsa dan masyarakat...